
“Setelah melihat bagaimana langkah Bupati Ade sekarang yang
kurang memperhatikan pembangunan di wilayah Jatinangor Raya, sepertinya upaya kami
untuk memisahkan diri dari Kabupaten Sumedang akan bangkit kembali,” kata
Ruhimat, tokoh warga Jatinangor kepada “SJ”.
Ruhimat menjelaskan, ketika Ade naik jadi Bupati
menggantikan Pak Endang Sukandar yang meninggal dunia, warga di Jatinangor
sebenarnya merasa yakin Bupati Ade akan banyak memperhatikan wilayah Jatinangor
dan wilayah yang ada didekatnya. Apalagi karena Bupati Ade, termasuk pimpinan
yang masih muda dan energik. Dia pasti akan serting berkeliling kemudian
menyerap aspirasi warga di Jatinangor Raya.
Akan tetapi, dalam kenyataannya, Bupati Ade tidak seperti
diharapkan. Gerakannya tidak terlihat. Gebrakannya pun nyaris tidak ada. “Karena
itu, jangan heran jika warga handeueul,
kemudian mulai berfikir untuk memperjuangkan daerah otonom baru yang bernama
Kota Jatinangor,” tuturnya.
Dia juga mengatakan, selama ini ada beberapa pihak yang
melakukan kajian soal layak tidaknya wilayah Jatinangor menjadi daerah otonom.
Hasilnya beragam. Ada yang menyebut layak, ada juga yang menyatakan belum
layak. “Sekarang, saya dengar, sejumlah elemen masyarakat sedang berusaha untuk
melakukan kajian baru, dengan data dan fakta baru,” imbuhnya.
Tetapi, kata dia, sikap tersebut akan terkantung juga kepada
Bupati Ade. Jika Bupati Ade bagus gebrakannya untuk kebaikan warga Jatinangor
dan sekitarnya, bisa saja keingingan untuk memisahkan diri itu berhasil
diredam. Namun jika sebaliknya, jangan salahkan jika warga akan berjuang
habis-habisan untuk membentuk Kota Jatinangor. (SJ-1)
Posting Komentar